System
Home  ›  Mengajar  ›  Opini  ›  Tips

Cara Konstruktif Melibatkan Peserta Didik yang Meringankan Pekerjaan Guru

Taufik Junaidie Taufik Junaidie 2 min read

Melibatkan peserta didik adalah strategi kita untuk membantu mereka aktif daripada pasif.

Karena dengan mereka aktif, perolehan belajar mereka akan lebih banyak daripada banyak diam. Seperti istilah berikut:

Saya dengar saya lupa

Saya lihat saya ingat 

Saya lakukan saya paham

Hal tersebut benar adanya. Sehingga cara pembelajaran masa kini lebih terfokus pada saya lakukan saya paham.

Aplikasinya dalam pelajaran menjadi:

  • Meminta pendapat
  • Umpat balik
  • Bermain game

Namun sadarkah anda, hal tersebut memang ranahnya aktivitas belajar mereka. Atau dengan kata lain, memang kewajiban mereka dalam belajar.

Jadi, kenapa tidak sekalian aktivitas/ tugas kita sebagai guru yang kita libatkan dengan mereka?

Selain pekerjaan kita lebih ringan & efektif, juga ada pembelajaran bagi anak dari segi: cara bekerja, bersikap, tanggung jawab, dan kerjasama.

Lalu bagaimana caranya agar tugas rutin kita bisa membuat mereka terlibat seperti yang saya maksud? Caranya yaitu dengan mendelegasikan.

Artinya tugas kita kita serahkan kepada anak didik, atau dikerjakan bersama-sama kita.

Jika anda masih bingung, berikut 3 contoh yang bisa saya berikan.

  1. Mendelegasikan kepada mereka, memeriksa pekerjaan rumah (PR) dengan bertukar buku teman
  2. Mendelegasikan mengabsen kehadiran
  3. Mendelegasikan membagi buku

Dengan cara tersebut akan ada sesuatu yang terbangun antara anda dengan peserta didik. Mereka akan merasa:

  1. Dipercaya
  2. Belajar bertanggungjawab
  3. Percaya dengan teman
  4. Kerjasama
  5. Ada koneksi yang terbangun antar individu
  6. Lebih kenal mengenal dengan semua teman-temannya
  7. Belajar cara bersikap
  8. Belajar cara mengkoordinir

Mungkin sebenarnya terlihat sepele, namun sangat luar biasa manfaatnya.

Coba anda perhatikan, anda lebih suka mana:

  • Anak didik yang hanya diam, dan mendengarkan pelajaran anda
  • Anak didik yang kemampuannya terbatas namun sikapnya dengan anda sangat luar biasa, dia ringan tangan membantu anda, membagi buku, menulis di papan tulis

Anda ingat tidak, sewaktu anda masih sekolah dahulu? Sikap kita seperti ini kepada guru, biasanya mendapat nilai plus tho?

  • Ada hubungan positif yang terbangun
  • Ada relasi yang didapat
  • Diinget guru
  • Banyak dipercaya seperti mengikuti lomba, dipercaya mewakili kelas bahkan sekolah, dan lain-lain

Artinya ada pelajaran yang didapat, keterlibatan peserta didik dengan guru di luar aktivitas belajar, seperti: seni cara bersikap, cara berkomunikasi, cara berkorelasi, cara berkolaborasi, melihat konteks.

Kabar baiknya, anak-anak seperti ini yang kebanyakan akan berhasil di masa depan.

Karena saya mengalami sendiri dan sudah banyak melihat, seorang murid yang berhasil dan sukses. Setelah lulus sekolah, kuliah, bekerja, cara bekerja mereka seperti ini karir mereka lebih cepat melesat.

Kebanyakan dari mereka tidak banyak menghiraukan dengan istilah "bekerja lebih". Sehingga lebih disukai orang banyak, teman-teman, rekan kerja, atasan.

Jadi, prinsip ini saya kira, perlu ditanamkan sejak dini. Namun sedikit catatan, bukan bearti kita menanamkan cara menjilat ya? Beda lho.

Kita menanamkan cara bersikap yang baik, melakukan pekerjaan lebih, belajar meringankan pekerjaan orang lain, belajar menjadi orang yang bermanfaat (tetapi bukan dimanfaatkan).

Penutup

Demikian tulisan sederhana saya kali ini. Dengan cara membiasakan mendelegasikan pekerjaan kepada peserta didik, akan membantu mereka melibatkan diri, bertanggung jawab terhadap kepercayaan, melatih kejujuran, kepercayaan terhadap teman dan lain-lain.

Jika ada koreksi atas tulisan saya, silahkan tambahkan di kolom komentar. Trimakasih.

Taufik Junaidie
Taufik Junaidie Kepala Sekolah, Finalis 5 besar SRB 2022, Certified Teacher, Google Certified Educator Lev. 2, Juara 1 Vidio Animasi se Kalsel, and Blogger
Komentar