System

Review Saya Tentang Pertandingan Futsal Tingkat SD yang Baru Kami Ikuti

Taufik Junaidie Taufik Junaidie 2 min read

Beberapa waktu lalu saya bikin postingan tentang keikutsertaan kami dalam pertandingan futsal tingkat SD.

Izin Allah kami mendapatkan juara 3 bersama. Meski begitu ada beberapa hal yang menjadi catatan saya mengenai penyelenggaraan lomba tersebut.

Apa saja yang menjadi catatan saya tentang pertandingan tersebut? Berikut reviewnya.

1. Pemain tidak berdasarkan umur

Memang ada kelebihan dari sistem ini. Anak didik yang memiliki nilai rapot rendah bahkan sering tidak naik kelas bisa menggunakan kesempatan ini.

Karena sepanjang pengalaman saya beberapa tahun mengikuti sertakan anak-anak pertandingan futsal, anak yang berbakat justru yang sering tidak naik kelas.

Namun sayangnya pertandingan kemarin, ada beberapa sekolah yang pemainnya sudah beberapa kali tidak naik kelas. Sehingga umurnya sudah sangat tua, meskipun badannya masih terlihat umuran SD.

Tetapi kematangan bermain, kekuatan fisik mereka tentu berbeda dengan ukuran pemain yang selalu naik kelas normal.

Seperti sekolah yang juara 1 dan 2 turnamen tersebut. Mereka memiliki beberapa pemain veteran alias beberapa kali tidak naik kelas.

Sehingga ketika kami bertemu mereka, terlihat sekali kesenjangan kekuatan fisik. Padahal sekolah kami bermain dengan teknis, taktis, menyerang dan rapi.

Akibat menghadapi pemain notabene fisik lebih kuat, mau tidak mau kami memainkan strategi bertahan dan mengandalkan serangan baik.

Meskipun strategi kami dapat berjalan dengan baik dan akhir skor 1-1.

2. Skema yang diatur panitia

Saya juga pernah menjadi panitia pertandingan futsal di kampung, sehingga memahami dilema peta kekuatan club yang kurang merata.

Maksudnya club yang sama-sama kuat bertemu di awal. Jadi istilahnya final kepagian.

Kasus pertandingan kemarin, mungkin ini langkah panitia merubah alur skema pertandingan.

Coba bayangkan, musuh waktu satu grub mestinya tidak akan ketemu lagi kecuali di final bukan?

Nah pertandingan kemarin justru masih bisa bertemu lagi di perempat final jika sama-sama menang terus.

Meski begitu saya ngerti aja, tujuannya agar sekolah yang pemainnya dianggap kuat bisa ketemu di final saja.

Menurut saya bagus-bagus saja.

Namun jika dilihat dari sisi keadilan, maka menurut saya cara ini sebenarnya bisa disebut melanggar alias tidak sah.

3. Dampak

Seandainya saya boleh memberi masukan tentang masalah ini, maka sebaiknya pertandingan futsal tingkat SD, sebaiknya:

  1. Menggunakan batasan umur
  2. Skema betul-betul sesuai keadaan sebenarnya.

Karena ada beberapa pertimbangan jika masih memakai sistem seperti kemarin. Apa saja? Berikut review saya:

Membuat dorongan pemain yang sekolah lain pengen tidak naik kelas

Lah kok bisa?

Ya bisa

Karena anak didik saya melihat pertandingan final kemarin...

...ada beberapa pemainnya yang berbadan besar dan umur lebih tua. Hal tersebut akibat sudah beberapa kali tidak naik kelas.

Pemain tersebut dianggap kawan-kawannya sebagai pahlawan, karena membawa kemenangan bagi sekolahnya.

Coba anda bayangkan, anak yang sering tidak naik kelas, #bandel, tetapi karena kekuatan fisiknya, umur lebih tua, sehingga memudahkan membantu kemenangan. Sehingga dianggap dihormati.

Tanpa sadar hal tersebut akan menjadi dorongan tersendiri bagi anak didik saya para pemain futsal kemarin.

Terbukti semenjak pertandingan tersebut, ada anak didik saya yang memang pernah tidak naik kelas, mulai berani bolos sekolah lagi. Bahkan menampakkan dirinya di sekitar sekolah tanpa rasa takut.

Seolah-olah dia memang sengaja ingin tidak naik kelas, agar kesempatan pertandingan akan datang masih bisa dipakai dan lebih berpengaruh di lapangan karena umurnya yang lebih tua.

Ketimpangan permainan

Perbedaan umur sudah pasti akan membawa ketimpangan bermain.

Yang pasti mereka akan mudah bermain keras.

Cara bermain seperti ini tentu tidak baik. Karena akan terbawa sampai besar.

Padahal mestinya usia dini diajarkan tehnik, strategi, sikap yang baik di lapangan.

Penutup

Demikian review saya. Semoga kedepan pertandingan futsal tingkat SD sistemnya lebih baik dari yang kemarin.

Tulisan ini sebagai catatan diri, dan menjadi pengingat jika ada pertandingan futsal yang akan datang.

Taufik Junaidie
Taufik Junaidie Kepala Sekolah, Finalis 5 besar SRB 2022, Certified Teacher, Google Certified Educator Lev. 2, Juara 1 Vidio Animasi se Kalsel, and Blogger
Komentar