4 Cara Sederhana Menjadi Guru yang Dirindukan Peserta Didik
Menurut saya, salah satu ciri guru yang terbaik adalah guru yang dirindukan.
Mungkin anda akan bertanya, kenapa begitu?
Karena guru yang dirindukan sudah pasti guru yang disenangi, disayangi, dan menyenangkan peserta didik. Dampaknya seperti:
- Disambut setiap kali tiba di sekolah
- Ketika pulang mereka berpamitan tanpa diminta
- Ketika ketemu di jalan, mereka menyapa dengan penuh antusias
- Ketika kita tidak ada, mereka merindukan
Namun, bagaimana mengetahui apakah kita adalah guru yang dirindukan?
Mudah saja, kita bisa melihat bagaimana reaksi dan antusias mereka ketika pertama kali bertemu setelah tidak mengajari mereka beberapa waktu.
Seperti yang saya rasakan beberapa waktu lalu. Saya meninggalkan kelas ke Kota Malang selama seminggu menemani istri karena ada kegiatan.
Singkat cerita, tahukah anda bagaimana ketika pertama kali masuk kelas ngajar?
Apakah mereka membenci saya, marah-marah? Biasa saja?
Ternyata tidak, mereka ternyata begitu kangen dengan saya. Hehe.. Betapa heboh, antusiasnya mereka ketemu saya.
Dengan berbagai unek-unek mereka, seperti:
- "Kenapa bapak lama betul tidak ngajari kami?"
- "Kami pengen bapak yang ngajari"
- dan lain-lain.
Terlepas dari itu, mungkin anda tidak mengalami hal yang sama seperti saya.
- Peserta didik anda biasa-biasa saja ketemu anda.
- Anda masuk atau tidak, bukan masalah. Malah mereka lebih senang anda tidak masuk ngajar, nauzubillahiminzalik.
Jika anda mengalami hal tersebut, tenang saja, berikut 4 cara yang bisa anda lakukan agar menjadi pribadi guru yang dirindukan. Cara yang menjadi pola yang saya lakukan bertahun-tahun, sehingga hasil yang saya rasakan juga sama setiap tahunnya.
1. Berikan suatu momen yang menyenangkan dan tak terlupakan
Hal yang saya usahakan setiap awal semester, atau setiap tahunnya adalah memberikan momen yang menyenangkan yang tidak bisa mereka lupakan.
Tidak usah muluk-muluk. Bisa lakukan yang sederhana saja, misalnya:
- belajar di luar ruangan,
- study wisata dekat-dekat sekolah,
- belajar ke perpustakaan umum,
- camping jika waktu memungkinkan.
Momen tersebut adalah momen yang akan menjadi bahan pembicaraan dan kenangan tersendiri bagi mereka. Meskipun saya tidak mengajar di kelas mereka lagi, bahkan sudah lulus SD, mereka akan tetap mengingatnya.
Ada sesuatu yang berbeda dari reaksi dan antusias mereka kepada kita, jika kita bisa memberikan poin yang pertama ini. Saya jamin.
2. Berikan sesuatu yang menggembirakan saat ngajar
Tidak bisa dipungkiri, yang dicari anak-anak adalah kegembiraan. Oleh karena itu, kita berikan sesuatu yang membuat mereka merasa seperti itu.
Cara membuat mereka gembira, bisa dengan menyisipkan:
- Game
- Tebak-tebakan
- Ice breaking
- Cerita lucu
Yang paling efektif adalah game atau ice breaking. Seperti ice breaking ini.
Selain contoh di atas, saat ini banyak kok bisa anda temukan di Youtube atau Google.
3. Jadilah guru yang memberikan jalan keluar
Sekedip anda akan sedikit bingung maksud saya di poin ke 3 ini. Tenang saja, gak akan ngejlimet kok.
Maksud saya memberikan jalan keluar itu, bukan menyuruh dia keluar kelas ya. Namun menjadikan kita, sebagai guru yang memberikan petunjuk atas kesulitan mereka. Bukan menambah kesulitan.
Mereka sudah sulit memahami pelajaran, jangan kita tambah.
Jadi gini nih, materi pelajaran yang kita sampaikan, tidak semudah yang kita kira akan mudah mereka pahami. Oleh karena itu usahakan:
- Berikan penjelasan sesederhana mungkin
- Bantu mereka yang masih kesulitan
- Jelaskan materi mulai dari yang paling sederhana
- Tidak masalah memberikan contoh soal yang sangat mudah, yang penting konsepnya tersampaikan
- Tidak masalah materi diulang-ulang sampai paham
- Di luar pelajaran, bantu sekecil apa pun masalah mereka, seperti: kehilangan polpen, perbaiki meja rusak, dan lain-lain
Dengan prinsip di atas, saya yakin anda akan menjadi sosok sangat penting di mata mereka.
4. Jadilah pendengar yang baik
Terakhir, cara menjadi guru yang dirindukan adalah menjadi pendengar yang baik.
Dengan begitu, mereka akan merasa diperhatikan, dihargai, ada sosok sahabat. Misalnya:
- Ketika ada anak-anak yang berkelahi, berusahalah terlebih dahulu mendengar permasalahan dikedua belah pihak
- Ada anak yang terlambat, tanya apa permasalahan mereka
Oh ya pendengar yang baik tidak cukup hanya menjadi pendengar, namun usahakan berikan solusi yang kongkrit meskipun sederhana, yang bisa membantu menyelekesaikan masalah mereka. Misalnya:
- Permasalahan berkelahi terjadi karena salah satu pihak suka mengolok-olok, solusinya ingatkan mereka agar sama-sama menjaga perkataan, buat aturan bersama
- Permasalahan anak terlambat, karena bangun kesiangan, solusinya bisa kita sarankan pasang alarm sebelum tidur dan minta bangunkan orang tua
Sesederhana itu sebenarnya. Namun sayangnya di antara kita hal tersebut serasa bencana. Padahal hal tersebut adalah proses pendewasaan anak didik, dan jalan kita untuk menjadi pribadi guru yang disenangi. Sehingga menjadi guru yang dirindukan.
Penutup
Demikian 4 cara sederhana saya menjadi guru yang dirindukan. Dengan begitu, anda akan menjadi lebih semangat dan percaya diri mengajar.
Jika ada cara selain di atas, silahkan tambahkan di kolom komentar.